Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR mengungkapkan proyek jalan Tol Layang Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 ruas Cikunir – Ulujami yang dimulai dari Jatiasih Bekasi dan diakhiri di Simpang Susun Ulujami Bintaro ini ditujukan untuk mengatasi kemacetan di jalan tol JORR sekarang dan setelah selesai tahun 2023 akan dihubungkan langsung dengan jalan Tol Jakarta Cikampek
“Diharapkan nantinya jalan tol ini untuk meningkatkan kapasitas jalan tol JORR eksisting dan kawasan Jabodetabek secara umum serta juga untuk mengatasi kemacetan pada jam sibuk yaitu saat berangkat kantor dan pulang kantor puncak di jalan tol JORR sekarang” kata Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Reni Ahiantini dalam acara penjajakan minat pasar di Jakarta.
Menurut Reni, proyek Jalan Tol Layang JORR 2 Ruas Cikunir – Ulujami merupakan prakarsa badan usaha konsorsium PT MMN, PT Acset Indonusa Tbk dan PT Adhi Karya (Persero) serta juga bagian dari rencana strategis jaringan jalan tol Jabodetabek yang dibangun di atas tol Jakarta Outer Ring Road.
Akses Tol Ulujami ini akan semakin strategis dimasa mendatang karena akan selesai tahun 2023 dan telah dimulainya proyek pembangunan proyek Jalan Tol Cikunir – Ulujami sepanjang 21,5 kilometer yang merupakan bagian dari jaringan jalan tol di Jabodetabek yang akan dibangun di atas Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) yang telah lebih dahulu ada dan nantinya akan dinamakan Jakarta Outer Ring Road Elevated (JORR Elevated). Proyek Jalan Tol Cikunir – Ulujami ini akan dimual dari titik awal di Jatiasih dan titik akhir di Simpang Susun Ulujami. Dengan ada jalan tol ini maka jarak tempuh Bekasi ke Bintaro akan semakin pendek.
Proyek pembangunan jalan tol JORR Elevated merupakan jalan tol nasional strategis yang akan menghubungkan wilayah Jatiasih Bekasi – TMII – Pondok Indah – Ulujami dan diusulkan untuk masuk dalam jaringan JORR III. Pembangunan ini juga bertujuan untuk mengurangi beban lalu lintas di sepanjang JORR serta memaksimalkan kapasitas lalu lintas di sepanjang koridor JORR jika diintegrasikan dengan jalan tol Jakarta – Cikampek II (Jalan tol Layang) dan atau jalan tol Jakarta – Cikampek I (Selatan)
Di samping itu, proyek ini juga direncanakan memiliki lebar lajur 3,5 meter, kecepatan rencana 80 km/jam, lebar median dua meter, jumlah junction dua yakni Antasari dan Jati Asih, kemudian satu on/off ramp di Jagorawi. Perkiraan lalu lintas awal, ketika tol layang ini dioperasionalkan pada 2023 nanti, mencapai 72.482 kendaraan per hari.
Konsorsium Jalan Tol Cikunir Ulujami
Nilai investasi pembangunan jalan tol layang JORR 2 ruas Cikunir Ulujami ini adalah sebesar Rp 21,57 triliun dan juga ada biaya pengadaan lahan Rp 1,64 triliun serta biaya konstruksi Rp 13,71 triliun dengan perhitungan sementara economic internal rate of return atau EIRR 13,8 persen. Konstruksi akan dimulai pada akhir 2021 sehingga operasional akan berada di akhir tahun 2023.
Sebelumnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menggelar penjajakan minat pasar untuk lima proyek jalan tol dan satu jembatan bernilai triliunan rupiah secara virtual kepada calon investor.
Keenam proyek yang ditawarkan oleh Kementerian PUPR pada Kamis itu terdiri dari lima proyek jalan tol dan satu jembatan. Untuk lima proyek tol yang ditawarkan yakni
- Proyek jalan tol Semanan – Balaraja dengan biaya investasi Rp 15,52 triliun
- Proyek jalan tol Cikunir – Ulujami dengan biaya investasi Rp 21,56 triliun
- Jalan tol Sentul Selatan – Karawang Barat dengan biaya investasi Rp 15,37 triliun
- Proyek tol akses Patimban dengan biaya investasi Rp 7,52 triliun
- Proyek tol Semarang Harbour dengan biaya investasi Rp 11,76 triliun
- Proyek jembatan Batam – Bintan dengan biaya investasi Rp 8,77 triliun
PT Nusantara Infrastructure Tbk (Perusahaan) sebagai Perusahaan swasta yang bergerak dalam pembangunan dan percepatan infrastruktur Indonesia terus melanjutkan misinya untuk berkontribusi dalam membangun konektivitas di berbagai daerah di Indonesia.
Saat ini, Perusahaan berpartisipasi dalam mempercepat dan memberikan solusi mengurai kemacetan lalu lintas dengan memulai pembangunan jalan tol di sekitar wilayah Ulujami sampai Jati Asih dengan beberapa perusahaan lain seperti PT Triputra Utama Selaras, PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Acset Indonusa Tbk.
Perusahaan tersebut membentuk konsorsium dengan nama Jakarta Metro Expressway (JMEX) untuk mengusulkan pembangunan jalan tol prakarsa ruas Cikunir – Ulujami sepanjang kurang lebih ±22 kilometer dengan estimasi nilai investasi mencapai ±Rp 21,5 Triliun.