Ditengah Pandemi COVID-19 yang mengakibatkan aktifitas bisnis di semua sektor mengalami penurunan signifikan dan tidak luput juga di industri properti. Tidak heran kalau banyak pengembang terpaksa menunda aksi korporasinya akan tetapi tidak sedikit pula yang optimistis bahwa dalam masa pandemi tetap masih banyak peluang khususnya dipasar rumah tapak dan apartemen siap huni. Salah satu grup usaha real estate yang tetap menggeliat bahkan ekspansi di masa covid-19 adalah pengembang PT. Duta Putra Land yang awal tahun ini mulai mengembangkan kawasan perumahan elit Grand Duta City di Jalan Raya Boulevard Grand Duta City Kecamatan Babelan di Bekasi Utara dengan luas 200 hektar.
Direktur Marketing Duta Putra Land Ester Santoso mengatakan dalam kondisi ekonomi apapun Duta Putra Land tetap berkomitmen terus menjalankan proyek berskala kota ini sesuai perencanaan awal. Mengingat kebutuhan perumahan yang terus meninggi, dia optimistis, pasar properti tetap ada meski dalam kondisi perekonomian belum baik.
“Chairman Duta Putra Land yakin kalau membangun di saat krisis maka ke depan yang didapatkan adalah kemakmuran, karena tren pertumbuhan ekonomi akan menanjak. Setelah krisis lewat perekonomian akan bertumbuh. Sementara kalau kita bangun di saat booming, kita harus siap-siap menghadapi perekonomian yang menurun. Ini yang disebut siklus properti,” kata Ester di sela-sela acara Perkenalan Proyek Grand Duta City di Bekasi
Menurut Ester, hingga saat ini Grand Duta City belum di-launching secara resmi. Rencananya baru awal tahun 2021 proyek ini dirilis secara resmi ke publik. Meski begitu, animo masyarakat cukup tinggi. Hal ini terbukti dengan terjualnya 200 unit dari 370 unit rumah yang ditawarkan di Klaster West Manhattan (klaster pertama). Harga rumah yang ditawarkan berkisar Rp 700 jutaan hingga Rp 1,5 miliar. Dalam waktu dekat akan dipasarkan klaster kedua, Klaster East Manhattan.
Besarnya minat masyarakat ini, kata Ester, tidak terlepas dari lokasi yang makin sangat strategis ke depan, terutama saat jalan tol Cibitung – Cilincing yang terhubungan dengan JORR beroperasi. Nantinya akan ada pintu keluar di Marunda menuju akses Bekasi Utara berjarak sekitar 3 km atau kurang lebih hanya 10 menit menuju ke Grand Duta City. “Jika tol tersebut beroperasi, posisi Grand Duta City akan berada paling depan dibandingkan perumahan-perumahan lainnya seperti Sumarecon Bekasi dan Kota Harapan Indah.
Proyek kami sangat diuntungkan karena paling dekat dengan pintu/akses tol Marunda. Sementara ini kita melalui Tol Bekasi Barat dan Tol Cakung – Cilincing,” jelas Ester. Investasi menguntungkan Praktisi pemasaran Leonard Suprijatna mengapresiasi pengembangan proyek baru Duta Putra Land yang berada di lokasi yang prospektif.
Selain dari segi akses tol, proyek ini dinilai istimewa karena dikembangkan dengan konsep Township Development dengan konsentrasi dua central business district (CBD) untuk kegiatan komersial dan high-building. “Dan yang tak kalah menariknya, ke depan proyek ini akan tersambung dengan proyek besar yang merupakan proyek baru joint antara Duta Putra Land dengan Sumarecon Gading.
Aksesnya juga bisa melewati proyek ini,” ujar Leonard yang juga Direktur Panen Properti, di kesempatan yang sama. Ditilik dari sisi investasi, kata Leonard, properti di Grand Duta City menjanjikan capital gain cukup tinggi. Alasannya, sekarang ini harga lahan di Kelapa Gading, Sedayu City, dan Jakarta Garden City sudah sangat mahal. Secara alamiah maka perkembangan kota akan menuju Bekasi Utara sebagai sunrise property merupakan destinasi baru investasi properti.